Wayang Thengul....


 Wayang thengul adalah kesenian Asli Bojonegoro,  Menurut "Deskripsi Wayang Thengul" karangan bersama J.F.X Hoery dan Hari Nugroho,  Wayang Thengul ini muncul sekitar tahun 1930,  penciptanya adalah Samijan,  Pemuda desa yg semula membuatnya untuk mengamen dari satu desa kedesa lainnya dgn tujuan mencari nafkah hidup yg pd periode 1930an penghidupan rakyat sangat sulit.  Kemudian wayang Thengul ini berkembang kebeberapa wilayah Bojonenoro lainnya. (http://budaya-indonesia.org/Wayang-Thengul/)



Dari  sekadar sebagai hiburan kemudian berkembang untuk keperluan hajatan, bersih desa dst.  Lakonnya banyak mengambil kisah babad atau cerita rakyat, antara lain: Anglingdarma; Babad Jipang; Babad Ronggolawe; Babad Majapahit; cerita Panji.   Pada pakeliran wayang Thengul ini, layar bagian tengah terbuka yg diperuntukan sebagai media pementasan gerak wayang. (http://budaya-indonesia.org/Wayang-Thengul/)

 


Menurut Mbah Santoso (71) yang pertama mempopulerkan Wayang Thengul pada masa Kolonial Belanda dahulu adalah Mbah Samijan (alm).   Selian dalang wayang Thengul, Mbah Samijan juga membuat wayang sendiri. Kemudian Mbah Santoso pun menceritakan asal nama “Thengul” yang beliau peroleh dari Mbah Samijan langsung.   Yaitu Thengul berasal dari dua kata, yaitu “Theng” yang bermakna angan – angan, keinginan atau niat, dan “Ngul” singkatan kata dari Ngulandoro (mengembangkan/menyebarkan dengan mengembara).    Jadi pengartian Thengul adalah niat mengembara menyebarkan ajaran dalam wayang dengan cara ngamen ke desa – desa. (http://penyuluhbudayabojonegoro.blogspot.co.id/2014/07/kerajinan-wayang-thengul-dan-krucil.html)



Saat ini tinggal 12 dalang yang masih aktif memainkan kesenian wayang thengul ini.   Salah satunya dilakukan oleh dalang Mardji Deglek secara keliling. (https://wayang.wordpress.com/2010/07/29/wayang-thengul)

KGS 2016






Komentar

Postingan Populer